jauh mataku memandangnya berjalan
dengan anggun dia melangkahkan kakinya
menundukkan kepala menatap kaum adam
seakan itu adalah zinah baginya
tak pernah dia berani memperlihatkan
tak pernah dia berani menyentuh
sebab itu adalah zinah baginya
sebab itu suatu hal yang dilarang baginya
wanita dan kerudung suci
sungguh mulialah akhlaknya
sungguh besar akidahnya
seakan cinta itu mulai tumbuh dihati ini
terpesona, kagum bahkan kujadikan dia idola bagiku
dia bukanlah selebriti
dia bukanlah orang kaya
tapi sosok penting bagi Allah
sosok penting bagi keluarganya
dan sosok penting bagi diriku sendiri
dan dia adalah wanita dan kerudung suci
Minggu, 29 Desember 2013
Selasa, 24 Desember 2013
Kamu
seorang diri menanti
duduk di tempat ini
kusebut namamu dalam rindunya hati
terukir namamu disini
di dada ini
kamu,
aku menanti untuk kau cinta
layaknya aku kepadamu
kamu
satu yang kini kudamba
seperti hati ini milikmu seutuhnya
aku sayang ,aku rindu
aku cinta dan aku ingin kamu
kamu satu untukku
kuingin miliki selamanya
seutuhnya,
duduk di tempat ini
kusebut namamu dalam rindunya hati
terukir namamu disini
di dada ini
kamu,
aku menanti untuk kau cinta
layaknya aku kepadamu
kamu
satu yang kini kudamba
seperti hati ini milikmu seutuhnya
aku sayang ,aku rindu
aku cinta dan aku ingin kamu
kamu satu untukku
kuingin miliki selamanya
seutuhnya,
Kamis, 26 September 2013
Tentang AKU
Kaki kecil yang kupaksa melangkah
melewati medan yang tak biasa
kokoh dan teguh dalam kemiskinan
berdiri tangguh dengan satu tujuan yang pasti
sedikit lagi kan kugapai
sedikit lagi hal itu kugenggam
kepastian dengan pendirian
keyakinan dengan kesungguhan
menjadi satu pedoman meraih cita
Tentang aku yang hidup biasa
sederhana adalah diriku
miskin adalah duniaku
dan kaya adalah citaku
dan kebahagiaan adalah tujuanku
inilah tentangku
punya teriakan keras sekeras auman singa
punya tekad yang kokoh sekokoh tembok cina
meski jiwaku akan mati
meski ragaku akan terpaku kaku dan pucat
tekadku akan menjadi pedoman
kehebatanku untuk berjuang akan menjadi sejarah
menjadi saksi tentang hebatnya aku.
melewati medan yang tak biasa
kokoh dan teguh dalam kemiskinan
berdiri tangguh dengan satu tujuan yang pasti
sedikit lagi kan kugapai
sedikit lagi hal itu kugenggam
kepastian dengan pendirian
keyakinan dengan kesungguhan
menjadi satu pedoman meraih cita
Tentang aku yang hidup biasa
sederhana adalah diriku
miskin adalah duniaku
dan kaya adalah citaku
dan kebahagiaan adalah tujuanku
inilah tentangku
punya teriakan keras sekeras auman singa
punya tekad yang kokoh sekokoh tembok cina
meski jiwaku akan mati
meski ragaku akan terpaku kaku dan pucat
tekadku akan menjadi pedoman
kehebatanku untuk berjuang akan menjadi sejarah
menjadi saksi tentang hebatnya aku.
Senin, 05 Agustus 2013
Maafkan Aku
Kau diamkan aku seribu bahasa
Tak mau bicara , pendamkan amarah
aku tak tahu dan aku tak mengerti
aku menjadi bingung tak henti berfikir
Kutahu ini salahku buatmu cemburu
Namun bukan niatku begitu
Maafkan aku , aku tahu ini salahku
Tapi janganlah kamu diam membisu
Aku tak bisa tanpamu
aku merasa tak bersemangat lagi
kamu adalah sebuah warna
yang melukiskan kelabunya hidupku
Maafkan aku, aku tau ini salahku
berilah sedikit aku kesempatan
kuingin merubah semua ini
aku ingin kita baikan
seperti hari kemarin
sebelum hari ini
Tak mau bicara , pendamkan amarah
aku tak tahu dan aku tak mengerti
aku menjadi bingung tak henti berfikir
Kutahu ini salahku buatmu cemburu
Namun bukan niatku begitu
Maafkan aku , aku tahu ini salahku
Tapi janganlah kamu diam membisu
Aku tak bisa tanpamu
aku merasa tak bersemangat lagi
kamu adalah sebuah warna
yang melukiskan kelabunya hidupku
Maafkan aku, aku tau ini salahku
berilah sedikit aku kesempatan
kuingin merubah semua ini
aku ingin kita baikan
seperti hari kemarin
sebelum hari ini
Senin, 27 Mei 2013
Dengarkan Sejenak
Sejenak senyuman yang kudamba mulai terkikis
bagai karang tenang dihantam ombak
dengan pasrah tak membalas
bagai tak punya daya yang mampu kuciptakan
Tangisan mulai merona
wajah yang indah kini ternoda
air mata kesedihan seolah menjadi saksi
saksi bisu akan kesalahanku
Kucoba menjelaskan dengan kata-kata
sederhana saja tapi kau memalingkan muka
sungguh menyesal hatiku ini rasanya
seolah aku tak kuasa memandang wajahmu berlinang air mata
lihatlah aku yang sedang kecewa
dengarkanlah aku sejenak sayang
kuingin menjelaskan sejenak saja
kuingin kau luangkan waktumu untukku sayang
ku tak ingin lagi kau berlinangan air mata
ku tak ingin lagi melakukan kesalahan yang sama
kutau dan aku sangat tau
aku kecewa telah melakukannya padamu
sayang dengarkan aku sejenak
bagai karang tenang dihantam ombak
dengan pasrah tak membalas
bagai tak punya daya yang mampu kuciptakan
Tangisan mulai merona
wajah yang indah kini ternoda
air mata kesedihan seolah menjadi saksi
saksi bisu akan kesalahanku
Kucoba menjelaskan dengan kata-kata
sederhana saja tapi kau memalingkan muka
sungguh menyesal hatiku ini rasanya
seolah aku tak kuasa memandang wajahmu berlinang air mata
lihatlah aku yang sedang kecewa
dengarkanlah aku sejenak sayang
kuingin menjelaskan sejenak saja
kuingin kau luangkan waktumu untukku sayang
ku tak ingin lagi kau berlinangan air mata
ku tak ingin lagi melakukan kesalahan yang sama
kutau dan aku sangat tau
aku kecewa telah melakukannya padamu
sayang dengarkan aku sejenak
Rabu, 22 Mei 2013
Akibat orang ke-3
Kini tak ada lagi kata kangen yang mewarnai,
benci itu kini membeludak menghancurkan rasaku,
yang dulu pernah terikat kini terlepas dengan pasti
menghampiri jiwa yang dulu seperti tak mengenalmu,
Entah mengapa kita seolah tak cocok lagi,
kau dan aku tak lagi bisa menjadi kita,
kau atau aku yang terlalu sibuk sendiri,
hingga terkadang melupakan hubungan sebenarnya,
Cukup sudahi kesedihan yang berkepanjangan ini,
hatiku tak kuat menahan betapa pedihanya.
tak mampu menahan air mata yang kini jatuh basahi pipi,
Bahagialah kau bersama dia orang ketiga,
menjadi alasan hancurnya kita,
sebenarnya bersama, kini harus berakhir
sebenarnya ingin, kini menjadi goresan takdir,
Pergilah bersamanya, genggam tangannya meninggalkanku,
biarkan aku berdiam diri bersama tangis yang tak bersuara
hanya mampu menitihkan air mata
menahan rasa sakit yang remukkan jiwa
benci itu kini membeludak menghancurkan rasaku,
yang dulu pernah terikat kini terlepas dengan pasti
menghampiri jiwa yang dulu seperti tak mengenalmu,
Entah mengapa kita seolah tak cocok lagi,
kau dan aku tak lagi bisa menjadi kita,
kau atau aku yang terlalu sibuk sendiri,
hingga terkadang melupakan hubungan sebenarnya,
Cukup sudahi kesedihan yang berkepanjangan ini,
hatiku tak kuat menahan betapa pedihanya.
tak mampu menahan air mata yang kini jatuh basahi pipi,
Bahagialah kau bersama dia orang ketiga,
menjadi alasan hancurnya kita,
sebenarnya bersama, kini harus berakhir
sebenarnya ingin, kini menjadi goresan takdir,
Pergilah bersamanya, genggam tangannya meninggalkanku,
biarkan aku berdiam diri bersama tangis yang tak bersuara
hanya mampu menitihkan air mata
menahan rasa sakit yang remukkan jiwa
Sabtu, 04 Mei 2013
Ceritakanlah
Rembulan bertemu bersama bintang
dengan jarak yang sangat jauh memisahkan
timbul tanda tanya yang mendalam
di benak rembulan mengapa kau tak mau disisiku bintang.?
adakah yang kau sembunyikan dariku.!?
adakah kau memiliki masalah bersamaku.?
ceritakanlah kepadaku bintang.?
aku merasa kesepian.
aku merasa sendirian.
sedang kau terang benderang bersamaku dimalam ini.?
Ceritakanlah kepadaku bintang
meski itu menyakitkan, aku akan mendengarkan
selama itu membuatmu berada disisiku lagi.
Ceritakanlah kepadaku bintang,
meski membuatku menangis dimalam ini
itu tak mengapa bagiku.
selama aku bisa membuatmu berada disisiku lagi
membuatmu terang benderang bersamaku.
menjadikan cahaya kita yang terindah dimalam ini.
dengan jarak yang sangat jauh memisahkan
timbul tanda tanya yang mendalam
di benak rembulan mengapa kau tak mau disisiku bintang.?
adakah yang kau sembunyikan dariku.!?
adakah kau memiliki masalah bersamaku.?
ceritakanlah kepadaku bintang.?
aku merasa kesepian.
aku merasa sendirian.
sedang kau terang benderang bersamaku dimalam ini.?
Ceritakanlah kepadaku bintang
meski itu menyakitkan, aku akan mendengarkan
selama itu membuatmu berada disisiku lagi.
Ceritakanlah kepadaku bintang,
meski membuatku menangis dimalam ini
itu tak mengapa bagiku.
selama aku bisa membuatmu berada disisiku lagi
membuatmu terang benderang bersamaku.
menjadikan cahaya kita yang terindah dimalam ini.
Selasa, 30 April 2013
Luka Yang Terdalam
Senandung rindu yang ku miliki
Berlabuh jauh mencoba menggapaimu
Aku seorang diri merenung
Merenung mencoba menggapaimu
Merenung mencoba meraih tanganmu
Ku ingin peluk engkau disini
Ku ingin dekap engkau disampingku
Dan tak akan kulepaskan
Dan tak akan kubiarkan berlalu sekejap
saja
Aku yang ketika menggapaimu
Aku yang ketika telah sampai meraihmu
Harus terlepas saat ini
Harus terhempas kejurang yang dalam
Sakit .. sungguh sakit tak tertahankan
Aku terluka, hatiku menangis
Bagaikan ombak yang tiada hentinya
hempaskan karang
Bagaikan tersesat di lautan yang paling
dalam..
Aku tak tau.
Aku tak tau melangkah kemana
Aku tak tau berlayar kemana
Jiwaku, hidupku adalah separuh milikmu
Namun kini aku yang terjatuh
Jatuh ke dalam luka yang terdalam
Jatuh hingga tak bisa bangkit lagi
Jumat, 15 Maret 2013
Haruskah Aku Mati Dihadapanmu
Seseringkali ku tangisi keadaan ini
serpihan luka dan derita yang terpatri
menusuk hingga menembus jantung
sadarkah apa yang kau lakukan
adakah kau sedikit measakan kesakitan yang kurasakan
Adakah kau mau menghapus air mataku
adakah kau mau mengusap kepalaku
adakah kau mau mengecup keningku
meski hanya sekali sayang
meski hanya untuk yang terakhir kalinya sayang
peluk aku, hangatkan jiwaku
hapus kesedihanku karenamu
tangisan yang tak berujung
dimalam hari seorang diri
memeluk tubuh yang kedinginan
bulan dan bintang turut menyertai
Haruskah aku mati dihadapanmu
seraya aku bisa mendapat perhatianmu
agar aku bisa mendapat kasih sayangmu yang hilang
agar aku bisa meraih tanganmu yang senantiasanya memelukku
ketika aku terpuruk sayang
ketika aku menderita seorang diri sayang
ketika aku tak mampu bangkit lagi sayang
kurindukan semua dirimu yang dulu
dirimu yang selalu menyayangiku
dirimu yang selalu memanjakan aku
dirimu yang selalu membawaku kedalam damai
yang tak pernah kurasakan seumur hidupku
Haruskah aku mati dihadapanmu
agar dirimu yang dulu kembali kepadaku
serpihan luka dan derita yang terpatri
menusuk hingga menembus jantung
sadarkah apa yang kau lakukan
adakah kau sedikit measakan kesakitan yang kurasakan
Adakah kau mau menghapus air mataku
adakah kau mau mengusap kepalaku
adakah kau mau mengecup keningku
meski hanya sekali sayang
meski hanya untuk yang terakhir kalinya sayang
peluk aku, hangatkan jiwaku
hapus kesedihanku karenamu
tangisan yang tak berujung
dimalam hari seorang diri
memeluk tubuh yang kedinginan
bulan dan bintang turut menyertai
Haruskah aku mati dihadapanmu
seraya aku bisa mendapat perhatianmu
agar aku bisa mendapat kasih sayangmu yang hilang
agar aku bisa meraih tanganmu yang senantiasanya memelukku
ketika aku terpuruk sayang
ketika aku menderita seorang diri sayang
ketika aku tak mampu bangkit lagi sayang
kurindukan semua dirimu yang dulu
dirimu yang selalu menyayangiku
dirimu yang selalu memanjakan aku
dirimu yang selalu membawaku kedalam damai
yang tak pernah kurasakan seumur hidupku
Haruskah aku mati dihadapanmu
agar dirimu yang dulu kembali kepadaku
Kamis, 28 Februari 2013
Berakhir Disini
Setiap
waktu yang kita jalani
Setiap
hari kita lewati
Semuanya
sampai saat ini
Melayang
hilang jauh dari sisiku
Dirimu,
dan cintamu tak lagi kurasakan ada
Kau
abaikan aku dengan sifatmu
Kau
tak pandang aku
Kau
berpaling memandang yang lain disana
Mimpiku
hancur ,hatiku remuk dan hilang sudah rasaku
Dirimu
telah berubah,Berbeda tak seperti kemarin
Disaat
kau raih dan gengam tanganku,kau peluk aku
Dengan
penuh kehangatan yang kau berikan
Kau
tak lagi mau bersamaku
Mengakhiri
hubungan ini dihari ini
Bintang tak seterang kemarin
Malam
tak sehangat kemarin
Semua
berakhir disini
Tinggal
kenangan sudah kisah kita
Kamu
yang dulu segalanya untukku
Kini
berubah sekejap saja dimataku
Luka
yang kau beri menyakitkanku
Tak
mampu aku mengobatinya
Hubungan
ini berakhir disini
Bersama
air mata yang menetes dipipi
kau
lepaskan genggaman tanganku
kau
pergi dan tak menoleh padaku
Merpati Putih
Terbang tinggi diatas awan
Dengan bulu putih yang indah menawan
Berjalan menyelusuri dunia
Mencari kawan , mencari kehidupan yang nyaman
Dengan sayap kecil dibadannya
Dia telah terbang mengelilingi dunia
Dia biasa singgah untuk beristirahat
Hinggap diatas pohon
Singgah ditaman
Beristirahat di tepi pantai
Mencari makan, mencari minum
Untuk menghilangkan lapar
Untuk menghilangkan dahaga
Ketika ada yang mendekat
Dia pergi terbang ketakutan
Tak ingin tertangkap
Ingin bebas, menikmati udara yang sejuk
Pemandangan indah diatas awan
Bulu putih itu masih menawan
Burung kecil itu sungguh mempesona
Sahabat manusia
Ia tak pernah membenci
Ia tak pernah membunuh
Dia ingin bersahabat
Tak ingin disiksa
Sama seperti kita yang ingin bersahabat
Merpati putih jadi pelajaran
Tak melupakan teman ketika sendirian
Tak lupa diri ketika mendapatkan apa yang ia
inginkan
Kesetiaan Seorang Ayah
Mentari pagi yang bersinar
Membangunkan raganya untuk bersiap bertarung
Bertarung melawan mentari yang amat panas
mencari sesuap nasi untuk keluarga
Dia tak kenal kata tua dan muda
Dia tak kenal lelah dan putus asa
Yang ada hanya semangatnya yang terus berkobar
Yang ada hanya langkah kakinya terus berjalan
Segala rintangan dia hadapi
Tak ingin berhenti sampai yang dia inginkan dia dapat
Seorang ayah yang tangguh
Seorang ayah yang bertanggung jawab
Untuk keluarga yang dia sayangi
Untuk anak-anaknya yang dia cintai
Berkorban untuk mereka adalah kewajibanku
Tak ingin lari dari kenyataan itu
Dia terus memacu dirinya melawan sang mentari
Hingga mentari terbenam.
Tiba saatnya dia pulang
pulang untuk melihat keluarganya
apakah mereka baik-baik saja
dalam lelahnya dia masih sempat merawat anaknya
merawat dan menjaga meski hanya sebentar saja
karena dia bertarrung melawan mentari
mencari sesuap nasi untuk keluarganya
dari pagi hingga mentari terbenam.
Langganan:
Postingan (Atom)