Kamis, 28 Februari 2013

Puisi



Dimalam hari ini, aku seorang diri menatap langit-langit dibalik teras rumah, Aku menyendiri dan menikmati alam yang kini telah terlihat jelas dihadapan mataku, Mataku sayu memandang langit tiba-tiba hadir sosokmu dia gambarkan diatas sana, apakah ini tanda aku merindukanmu “ucapku dalam hati”  sejenak ku khayalkan dirimu dibalik sepiku yang saat itu ku ingin kau ada menemaniku tepat disampingku. Bersandar dibahuku yang biasanya kau lakukan ketika kau lelah, dan meraih tanganku disaat kau tengah butuh perlindungan dariku. Hari itu adalah saat-saat yang terindah yang bisa aku ingat, selain hari-hari yang biasanya aku selalu menghiburmu ketika kau sedang sedih karena sesuatu hal mengganggu ketenanganmu.

                Angin malam yang sepoi-sepoi melengkapi suasana rinduku, yang sangat jelas terasa menerbangkan ragaku kedalam lamunan yang tak bisa ku hentikan, tak bisa ku kendalikan, karena hati yang membawaku kedalam rindu yang semakin menenggelamkan kesadaranku. Saat itu kudengarkan semua kata hatiku dan aku ucapkan lewat bibir ini agar angin membawanya dan menyampaikan kepadamu tentang diriku yang merindukanmu.
               
                Dengarkan deraian ombak dilautan menghantam karang
                Rasakan kencangnya angin yang bertiupan disekitarmu
                Itulah rinduku yang alam ingin ungkapkan kepadamu
                Adakah kau merasakannya
                Adakah kau disana merindukanku juga.
Malam ini terasa dingin
Tak seperti biasanya bila kau ada disampingku
Tak seperti hari biasanya tanpa senyum dan tawamu.
                Lembut dan manja dirimu
                Terus terbayang ingin kuberi lagi
                Kuberi segala pengorbanan
                Segala rasa dan segala kasih
                Semua rindu yang tak bisa kubendungkan
                Rasa ingin hancur dan Menghampiri dirimu berada.

                Dibalik lamunanku tercipta puisi dengan sendirinya, dan aku tak menyadari akan hal itu, dan kulihat langit ada satu bintang yang paling terang sinarnya. Kusimpan bintang itu dan akan kuberikan padamu esok hari bila kita telah berjumpa.Taukah kau apa bintangnya, Bintang yang paling terang yang ingin kuberikan padamu “ucapku kepada langit yang berdiam membisu” dan aku menjawab, “bintang itu adalah sebuah cinta tulus yang kuberikan untuk dia”. Lalu disaat aku telah melihat bintang, kutatap dengan seksama, ada sinar rembulan yang meneranginya, Sambil berkata dalam hati “Kuingin cahaya bulan itu menjadi milik kekasihku, agar dia juga merindukanku ketika dia tengah kesepian sama sepertiku saat ini”.

                Dimalam rindu itu terlalu banyak puisi dan kata-kata indah yang kurangkai dibalik lamunanku yang tak bertahan lama, karena aku harus terlelap untuk merindukanmu sang kekasih,  karena aku harus terbangun untuk menemui dan melepas rinduku kepadamu kekasih. Agar aku selalu sedia menjagamu disaat kau butuh perlindungan, Agar aku selalu bisa membuatmu tertawa dibalik senyuman manis manjamu yang selalu kau pancarkan untukku seorang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar