Jumat, 15 Maret 2013

Haruskah Aku Mati Dihadapanmu

Seseringkali ku tangisi keadaan ini
serpihan luka dan derita yang terpatri
menusuk hingga menembus jantung
sadarkah apa yang kau lakukan
adakah kau sedikit measakan kesakitan yang kurasakan

Adakah kau mau menghapus air mataku
adakah kau mau mengusap kepalaku
adakah kau mau mengecup keningku

meski hanya sekali sayang
meski hanya untuk yang terakhir kalinya sayang
peluk aku, hangatkan jiwaku
hapus kesedihanku karenamu

tangisan yang tak berujung
dimalam hari seorang diri
memeluk tubuh yang kedinginan
bulan dan bintang turut menyertai

Haruskah aku mati dihadapanmu
seraya aku bisa mendapat perhatianmu
agar aku bisa mendapat kasih sayangmu yang hilang
agar aku bisa meraih tanganmu yang senantiasanya memelukku

ketika aku terpuruk sayang
ketika aku menderita seorang diri sayang
ketika aku tak mampu bangkit lagi sayang

kurindukan semua dirimu yang dulu
dirimu yang selalu menyayangiku
dirimu yang selalu memanjakan aku
dirimu yang selalu membawaku kedalam damai
yang tak pernah kurasakan seumur hidupku

Haruskah aku mati dihadapanmu
agar dirimu yang dulu kembali kepadaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar